Sabtu, 18 Juni 2011

NU PACIRAN GELAR APEL HARLAH KE-88

NU PACIRAN GELAR APEL HARLAH NU KE-88
LAMONGAN; Kemarin (18/6) Jam’iyah Nahdlatul Ulama’ (NU) Majelis Wakil Cabang Paciran Kabupaten Lamongan dalam rangka memperingati hari lahirnya ke-88 (berdasar kalender hijriyah) menggelar apel pelajar dan Banom NU se-Kecamatan Paciran di Lapangan Desa Tunggul yang diikuti seribu peserta. Bertindak sebagai inspektur apel adalah Khoirul Anwar, Ketua Tanfidziyah NU MWC Paciran. Dalam sambutannya Khoirul menyampaikan bahwa saat ini ideologi Aswaja An-Nahdliyah telah dirongrong oleh berbagai kelompok yang tak segan-segan menyebut amaliyah NU adalah bid’ah bahkan syirik. Bukan hanya eksistensi NU yang dirongrong, melainkan NKRI juga dirongrong oleh mereka. Telah banyak kelompok islam yang meragukan Pancasila. Padahal bagi NU, nilai-nilai Pancasila telah selaras dengan nilai-nilai Islam Rahmatan Lil Alamin. “Pancasila dan UUD 1945 bagi NU adalah harga mati,” paparnya. Bahkan NU merupakan ormas islam yang pertama kali menerima Pancasila sebagai asas organisasi. Secara historis hubungan NU dan Pancasila juga tidak dapat dipisahkan karena KH. Abdul Wahid Hasyim, tokoh NU saat itu juga merupakan tim perumus Pancasila. Apel dipungkasi dengan atraksi display Marching Band Remas R. Noer Rahmat Sendangduwur.
Pada momen harlah tahun ini, NU Paciran menyelenggarakan beberapa even yang dilaksanakan secara sinergi dengan beberapa badan otonom (Banom) NU diantaranya adalah santiaji guru aswaja, sosialisasi perwaqafan, lomba gerak jalan, bahtsul masa’il, gema sholawat, lomba merawat jenazah, ziarah kubur waliyullah dan tokoh NU, Porseni IPNU-IPPNU, dan Pengajian Aswaja An-Nahdliyah. “Even ini merupakan momen kelima kegiatan Harlah NU secara sinergis bersama Banom sebagai bentuk manifestasi ukhuwah nahdliyah bagi kami,” ujar Ahmad Farid, sekretaris panitia harlah. Harapannya semua elemen nahdliyin semakin solid di semua lini, sehingga semakin gencar menyuarakan nilai-nilai Islam Rahmatan Lil Alamin di tengah masyarakat lokal dan global.(*)

Kamis, 19 Mei 2011

BANSER NU PACIRAN BENTUK SATGAS ANTI NII


Lamongan (gp-ansor.org): Barisan Ansor Serbaguna (Banser) gerah dengan semakin maraknya gerakan makar (separatis) yang mengatasnamakan agama untuk mendirikan Negara dalam Negara yakni Negara Islam Indonesia.

Terlebih dalam menjalankan misinya mereka telah banyak melakukan tindak kriminal seperti penipuan, pencurian (fa’i), perampokan, dan penculikan. Yang lebih parah adalah penyimpangan doktrin agama Islam seperti menganggap kafir orang muslim di luar kelompoknya serta adanya doktrin bagi mereka bahwa saat ini belum wajib menjalankan shalat karena Indonesia belum menjadi Negara Islam.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bagi Banser NU adalah bentuk final dan harga mati.

Pada tanggal 18 Mei 2011 Banser NU Paciran membentuk Satuan Tugas Anti Negara Islam Indonesia (Satgas Anti-NII) di Paciran. Satgas tersebut akan melakukan safari kampanye ke sekolah-sekolah dan desa-desa di kecamatan Paciran, Kab. Lamongan.

Satgas tersebut juga siap secara fisik bila terdapat gerakan NII yang mengancam keselamatan masyarakat, karena sebelumnya para personel Satgas telah mendapat gemblengan tenaga dalam dari ulama setempat.

“Pada tahap awal kami akan melakukan sweeping musholla dan masjid untuk deteksi dini gerakan NII,” ujar Ahmad Farid, selaku Ketua GP Ansor Paciran dan Komandan Satgas.

“Bagi kami NII telah bughot (makar) terhadap pemerintah yang sah dan harus ditumpas!” tegasnya lagi.

Pihaknya juga siap bekerjasama dengan berbagai elemen masyarakat lainnya termasuk dengan pihak keamanan.

Hadir pada acara deklarasi Satgas tersebut Khoirul Anwar, Ketua Tanfidziyah MWC NU Paciran, Khoirul Huda, Ketua GP Ansor Cabang Lamongan, Mursam, Komandan Satkorcab Banser Lamongan.

Sebelumnya, para personel Satgas juga menerima briefing tentang wawasan kebangsaan dari Mukiyat, Komandan Rayon Militer di halaman Makoramil Paciran. Setelah itu, para personel Satgas melakukan longmarch menempuh jarak 5 kilometer menuju lokasi deklarasi.(ried)

Rabu, 27 April 2011

GP ANSOR BENTUK DENSUS 99 AT


SURABAYA -- Penolakan terhadap rencana sejumlah pihak yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara Islam terus menguat. Kali ini datang dari GP Ansor, organisasi pemuda terbesar di Indonesia.

Ketua Dewan Pembina PP GP Ansor Saifullah Yusuf mengatakan, Ansor lahir untuk menjadikan Indonesia sebagai negara berkesejahteraan atau daarul salam. "Bukan menjadikan sebagai daarul Islam, negara Islam," kata pria yang juga Wagub Jatim tersebut dalam acara Harlah Ke-77 GP Ansor di Kantor PW NU Jatim kemarin (24/4).

Acara itu dihadiri para pengurus PP GP Ansor, termasuk ketua umumnya, Nusron Wahid. Hadir pula pengurus PW GP Ansor Jatim, PC GP Ansor se-Jatim, dan undangan lain, seperti sutradara film "?" Hanung Bramantyo. Hanung juga mengajak pemeran Soleh dalam fim "?", anggota Banser yang tewas saat menyelamatkan jemaat gereja di Mojokerto dari ancaman bom.

Saifullah mengungkapkan, sekarang muncul banyak ideologi Islam impor yang menyusup di kalangan pemuda. "Paling hangat adalah NII (Negara Islam Indonesia). Kami tegaskan, ide tersebut sudah ketinggalan zaman. Itu adalah wacana yang setback (mundur, Red)," tuturnya.

Apalagi ideologi impor itu juga terang-terangan menyalahkan para ulama dan paham Islam Indonesia yang telah menyatu secara kultural di Indonesia. "Jawaban kami tegas. Ansor akan mengawal daarul salam ini," imbuh pria yang juga menjabat sebagai salah seorang ketua di PB NU tersebut.

Ketua Umum PP GP Ansor Nusron Wahid mengungkapkan komitmen Ansor dalam melawan kemiskinan. "Berdasar data yang ada, 60 persen kemiskinan terjadi di Pulau Jawa. Dari jumlah itu, 68 persen di antaranya terjadi di pedesaan," ungkapnya.

Mantan ketua umum PB PMII itu meminta kader-kadernya untuk lebih aktif menjadi pionir di daerahnya. "Artinya, dengan kelebihan akses yang dimilikinya, saya telah menginstruksi kader Ansor di wilayah agar berperan aktif menjadi akselerator pembangunan di daerah," tegasnya.

Harlah GP Ansor tahun ini disebar ke berbagai daerah. Selain acara seremonial, diadakan pesta musik rakyat. Beberapa artis dan musisi papan atas Indonesia dihadirkan. Di antaranya, Ahmad Dhani, Mulan Jameela, dan Iwan Fals. Di Jatim, pentas musik tersebut dilangsungkan di Pasuruan, Banyuwangi, dan Tulungagung.

Sementara itu, saat berziarah ke makam dan kediaman almarhum Riyanto di Lingkungan Gang Sabuk Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, kemarin (24/4), Nusron menegaskan bahwa pihaknya berinisiatif mendirikan Densus 99 untuk membantu pemerintah melawan terorisme. Riyanto adalah anggota Banser yang meninggal dunia akibat ledakan bom malam misa di Gereja Eben Haezer, Jl Kartini, Kota Mojokerto, pada 2000.

Anggota Densus 99, kata Nusron, meliputi GP Ansor dan Banser mulai tingkat pusat hingga daerah. "Kalau negara sudah menyerukan melawan teroris, perang terbuka, Ansor dan Banser diwajibkan membantu negara," jelasnya.

Nama Densus 99 diambil dari makna asmaul husna pada kitab suci Alquran yang jumlahnya mencapai 99 kata. "Konkretnya, Ansor membentuk Densus 99 yang tugasnya melawan dan menangkap teroris latihan di semua daerah," imbuhnya.

Nusron menjelaskan, pembentukan Densus 99 itu tidak berarti GP Ansor sebagai organisasi masyarakat (ormas) ingin mendirikan petugas keamanan sendiri. Namun, Densus 99 lebih berperan membantu pemerintah dan berada di belakang negara dengan tujuan yang sama. Yakni, menjaga keamanan dan keutuhan NKRI.

"Tugasnya, melawan dan menangkap teroris latihan. GP Ansor di setiap ranting diminta apel untuk ikut menjaga kemanan dan mengawasi. Begitu ada indikasi orang aneh-aneh (teroris), usir, tangkap, dan laporkan polisi," tambahnya. (ano/jpnn/c7/nw)

Selasa, 26 April 2011

REFLEKSI HARLAH GP ANSOR KE-77

GP Ansor Tempo Doeloe

Bolehkah ada secercah cahaya kegembiraan bagi kader Ansor di seluruh Nusantara untuk mensyukuri kelahiran yang ke-77 Ansor. Tentu pertanyaan di atas harus menjadi prolog, ketika saat-saat milad GP Ansor, memori kebangsaan terkoyak oleh bom bunuh diri di masjid Mapolresta Cirebon (15/4/2011), disusul bentrokan antara warga dengan TNI di Kebumen akibat sengketa tanah. Tidak jauh sebelumnya, tragedi perusakan masjid Ahmadiyah di Cikeusik dan penyerbuan gereja di Temanggung menusuk cita kebangsaan yang dirajut berabad-abad oleh ulama-ulama yang memilih aliran ahlussunnah wal jama’ah; ulama NU, nenek moyang dan para guru kader-kader Ansor di tanah air.
Secara de facto, Ansor lahir jauh terlebih dahulu daripada NKRI, bahkan lebih tua daripada NU. Choirul Anam (1990) menarasikan historisitas Ansor sejak dari Syubhanul Wathan (Pemuda Tanah Air), Da’watus Syubhan (Panggilan Pemuda), Persatuan Pemuda Nahdlatul Oelama (PPNO), sampai lahirnya Ansor Nahdlatoel Oelama (ANO). Walaupun secara de jure, Ansor dilahirkan oleh “bapak kandungnya” NU dalam muktamar IX di Banyuwangi 24 April 1934 dengan nama ANO, dan dilahirkan kembali pada acara reuni pemuda bekas ANO di kantor PB ANO Jl Bubutan Surabaya pada tanggal 14 Desember 1949, yang dideklarasikan dengan nama baru; Gerakan Pemuda Ansor.
Seluruh embrio gerakan Ansor dan jam’iyyah NU, lahir pada fase pergerakan nasional yang diawali dengan politik etis pemerintahan kolonialisme Belanda. Boedi Oetomo (1908) didirikan di Surabaya,dianggap sebagai peletak dasar kebangkitan nasional. Di Surabaya pula KH Wahab Hasbullah-guru besar Ansor yang mengilhami dipilihnya nama “Ansor”-menggerakkan santri berorganisasi, memberi warna unik di tengah tumbuhnya berbagai organisasi kepemudaan yang masih bersifat primordial.
Bahkan Boedi Oetomo yang mengusung cita-cita bangsa bermartabat, tetap masih menjadi organisasi elite; kaum priyayi Jawa yang terdidik. Muncul pula Jong Java, Jong Sumateranen Bond, Jong Ambon, Jong Celebes, dan semua “jong-jong” yang masih bervisi etnosentris-primordialis. Tetapi, nama Syubhanul Wathan dan Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air), dengan sendirinya telah menunjukkan cita-cita kebangsaan dan cinta tanah air-nya. Ansor lahir memberikan ruh kebangsaan pada jasad NKRI yang terus berdinamika menjawab problematika global.
Maka, ada tiga roh yang membangkitkan agenda kaderisasi Ansor di masa yang akan datang:
Pertama, dengan mengambil spirit Nahdlatul Wathan, pendidikan dan pengkaderan Ansor selalu berorientasi pada pendidikan kebangsaan yang nasionalis, dengan berpijak pada nilai-nilai ahl al-sunnah wa al-jamâ’ah. Atau dalam bahasa NU, nilai-nilai itu menjadi prinsip tawasssuth dan i’tidal (tengah-tengah), tasammuh (toleran), tawazzun (keseimbangan), dan amar ma’ruf nahi munkar. Demikian pula, dalam setiap pengkaderan, nilai-nilai moderatisme tersebut ditanamkan dalam memperkokoh ke-Ansor-an, ke-NU-an dan ke-Indonesia-an. Menjadi Ansor seratus persen, sekaligus menjadi pemuda Indonesia seratus persen. Ansor harus tampil di garda depan ketika gerakan-gerakan Islam trans-nasional menyerang nilai-nilai nasionalisme yang tertanam dalam tradisi-tradisi umat Islam, dengan modus tabdi’ (pembid’ahan) dan takfir (pengkafiran).
Kedua, dengan spirit Tashwirul Afkar, Ansor terus bergerak dinamis melahirkan kader-kader pemikir, akademisi, intelektual yang akan menjadi modal pembangunan bangsa di tengah pertarungan teknologi global yang modern dan lintas teritorial, juga lintas ruang dan waktu. Indonesia sangat membutuhkan para cendekiawan, saintis, juga ilmuwan yang brilian tetapi juga menghargai indegenous wisdom. Bisa dibayangkan, bagaimana nasib bangsa ini jika saintis muda, ilmuwan muda, cerdas melangit tetapi tidak hormat pada perjuangan dan jasa para ulama dan pahlawan pendahulu, melawan tradisi, dan berorientasi pada fundamentalisme beragama.
Ketiga, dengan roh Nahdlatul Tujjar, Ansor harus mengawal agenda kebangkitan ekonomi yang berbasis kerakyatan. Orientasi ekonomi yang liberal-kapitalistik yang selama ini dijadikan kiblat para penyelenggara negara, harus segera dihentikan, karena bertentangan dengan cita-cita NU dan para founding fathers NKRI. Ansor adalah elemen terpenting dalam memikirkan kedaulatan pangan, krisis energi, dan juga nasib buruh baik dalam dan luar negeri yang terus terdzalimi. q – k. (2808-2011).

*) Gugun El Guyanie, Ketua Departemen Agama dan Ideologi PW GP Ansor DIY, juga Staf peneliti Pusat Kajian Konstitusi (PKK) Fakultas Hukum UGM.

KEUTAMAAN SHOLAWAT NARIYAH



KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT NARIYAH
SHOLAWAT Nariyah adalah sebuah sholawat yang disusun oleh Syekh Nariyah. Syekh yang satu ini hidup pada jaman Nabi Muhammad sehingga termasuk salah satu sahabat nabi. Beliau lebih menekuni bidang ketauhidan. Syekh Nariyah selalu melihat kerja keras nabi dalam menyampaikan wahyu Allah, mengajarkan tentang Islam, amal saleh dan akhlaqul karimah sehingga syekh selalu berdoa kepada Allah memohon keselamatan dan kesejahteraan untuk nabi. Doa-doa yang menyertakan nabi biasa disebut sholawat dan syekh nariyah adalah salah satu penyusun sholawat nabi yang disebut sholawat nariyah.
Suatu malam Syekh Nariyah membaca sholawatnya sebanyak 4444 kali. Setelah membacanya, beliau mendapat karomah dari Allah. Maka dalam suatu majelis beliau mendekati Nabi Muhammad dan minta dimasukan surga pertama kali bersama nabi. Dan Nabi pun mengiyakan. Ada seseorang sahabat yang cemburu dan lantas minta didoakan yang sama seperti syekh nariyah. Namun nabi mengatakan tidak bisa karena syekh nariyah sudah minta terlebih dahulu.
Mengapa sahabat itu ditolak nabi? dan justru syekh nariyah yang bisa? Para sahabat itu tidak mengetahui mengenai amalan yang setiap malam diamalkan oleh syekh nariyah yaitu mendoakan keselamatan dan kesejahteraan nabinya. Orang yang mendoakan Nabi Muhammad pada hakekatnya adalah mendoakan untuk dirinya sendiri karena Allah sudah menjamin nabi-nabiNya sehingga doa itu akan berbalik kepada si pengamalnya dengan keberkahan yang sangat kuat.
Jadi nabi berperan sebagai wasilah yang bisa melancarkan doa umat yang bersholawat kepadanya. Inilah salah satu rahasia doa/sholawat yang tidak banyak orang tahu sehingga banyak yang bertanya kenapa nabi malah didoakan umatnya? untuk itulah jika kita berdoa kepada Allah jangan lupa terlebih dahulu bersholawat kepada Nabi SAW karena doa kita akan lebih terkabul daripada tidak berwasilah melalui bersholawat.
Inilah riwayat singkat sholawat nariyah. Hingga kini banyak orang yang mengamalkan sholawat ini, tak lain karena meniru yang dilakukan syekh nariyah. Dan ada baiknya sholawat ini dibaca 4444 kali karena syekh nariyah memperoleh karomah setelah membaca 4444 kali. Jadi jumlah amalan itu tak lebih dari itba’ (mengikuti) ajaran syekh.
Membaca shalawat nariyah adalah salah satu amalan yang disenangi orang-orang NU, di samping amalan-amalan lain semacam itu. Ada shalawat “thibbil qulub”, ada shalawat “tunjina”, dan masih banyak lagi. Belum lagi bacaan “hizib” dan “rawatib” yang tak terhitung banyaknya. Semua itu mendorong semangat keagamaan dan cinta kepada Rasulullah SAW sekaligus beribadah.
Salah satu hadits yang sangat populer yang membuat rajin kita membaca shalawat ialah bahwa Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat untukku, Allah akan membalasnya 10 kebaikan, diampuni 10 dosanya, dan ditambah 10 derajat baginya. Makanya, bagi orang-orang NU, setiap kegiatan keagamaan bisa disisipi bacaan shalawat dengan segala ragamnya.
Salah satu shalawat yang sangat populer ialah “shalawat badar”. Hampir setiap warga NU, dari anak kecil sampai kakek dan nenek, dapat dipastikan bisa melantunkan shalawat Badar. Bahkan saking populernya, orang bukan NU pun ikut hafal karena pagi, siang, malam, acara di mana dan kapan saja shalawat badar selalu dilantunkan bersama-sama.
Nah shalawat yang satu ini, “shalawat Nariyah”, tidak kalah populernya di kalangan warga NU. Khususnya bila menghadapi problem hidup yang sulit dipecahkan maka tidak ada jalan lain selain mengembalikan persoalan pelik itu kepada Allah. Dan shalawat Nariyah adalah salah satu jalan mengadu kepada-Nya.
Berikut ini adalah bacaan shalawat nariyah:

Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.
Dalam kitab Khozinatul Asror (hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yang mustajab ialah Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan Shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).”
“Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam diyakini sebagai kunci gudang yang mumpuni:. .. Dan imam Dainuri memberikan komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rizekinya tidak akan putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang kaya.”
Hadits riwayat Ibnu Mundah dari Jabir mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat kepadaku sehari 100 kali (dalam riwayat lain): Siapa membaca shalawal kepadaku 100 kali maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia… Dan hadits Rasulullah yang mengatakan; Perbanyaklah shahawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab an-Nuzhah yang dikutib juga dalam Khozinatul Asror.
Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda: Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amal¬amal kalian disampaikan kepadaku, jika saya tahu amal itu baik, aku memujii Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah. Hadits riwayat al-Hafizh Ismail al-Qadhi, dalam babShalawat ‘ala an-Nary. Imam Haitami menyebutkan dalam kitab Majma’ az-Zawaid, ia menganggap shahih hadits di atas.
Hal ini jelas bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa untuk umatnya pasti bermanfaat. Ada lagi hadits lain: Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa mennjawab salam itu. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih).(*)

Minggu, 17 April 2011

RAPAT ANGGOTA GP ANSOR RANTING TUNGGUL




MI MALIHATUL HIKAM TUNGGUL, 25 MARET 2011

Minggu, 10 April 2011

"TANDA TANYA" DARI BANSER NU



Film ? atau Tanda Tanya memang terinspirasi oleh kisah nyata yang menimpa Riyanto, anggota Banser di Mojokerto. Tetapi karya sutradara Hanung Bramantyo ini sesungguhnya bukan film tentang Banser-Ansor, tetapi lebih pada potret keberagaman.

Film tanda tanya mengisahkan tentang konflik keluarga dan pertemanan di sebuah areal dekat Pasar Baru, di mana terdapat masjid, kelenteng, dan gereja.

Fokus cerita dipusatkan pada tiga keluarga dengan latar belakang berbeda, Tat Kat Sun yang mempunyai restoran, Rika yang janda dan berpindah agama, serta Soleh sebagai pemuda pengangguran yang ingin berarti bagi istri dan anaknya, hingga akhirnya menjadi anggota Banser.

Ironisnya, sejumlah ujaran justru tidak tepat, bahkan sangat mungkin menimbulkan salah tafsir soal Banser.

Misalnya, Banser dianggap sebagai pekerjaan, padahal merupakan sebuah pengabdian tulus anak muda NU kepada masyarakat.

“Alhamamdulillah… saya sudah dapat kerja.” Sang istri tanya, “Kerja apa?”, ?“Jadi Banser….”

Selain itu, digambarkan memiliperilaku tokoh Soleh yang emosional, provokator dan ngamukan, serta berkelahi. Padahal, menjadi anggota Banser sesungguhnya melalui sejumlah tahapan ditlatsar, seorang banser juga harus disiplin pada sejumlah ketentuan organisasi, termasuk tidak boleh melakukan kekerasan.

Hanung juga telah memelintir kejadian nyata yang dialami Riyanto dalam proses penyelamatan gereja dari bom. Riyanto tewas bersama ledakan bom karena tak memiliki cukup banyak waktu ketika dirinya membawa lari keluar bom itu menjauh dari dalam gereja Eben Heizer di Mojokerto pada malam Natal 2000.

Sedangkan Soleh justru terkesan mati konyol. Soleh digambarkan tewas terkena ledakan bos setelah salah menarik kabel pemicu bom, setelah benda peledak itu didekap dan dibawa lari keluar dari dalam gereja.

Tak Heran, meski, gagasan keberagaman secara umum mendapat apresiasi, gambaran khusus tentang Banser mengundang kritik dan pernyataan kecewa meluncur dari jajaran pengurus Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, yang diundang nonton bareng sebelum film tersebut dirilis ke publik.

Bila asumsi bahwa suatu film dinilai berhasil manakala karya tersebut berhasil menarik emosi pemirsanya, maka ujaran-ujaran, karakter, dan sikap menjadi salah satu teknik kunci yang dipakai oleh sang sutradara.

Sabtu, 02 April 2011

DERAP JUANG PEMUDA ANSOR


Dalam rangka memperingati Harlah GP. Ansor NU ke-77, Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor NU Kecamatan Paciran akan mennyelenggarakan "Derap Juang Pemuda Ansor" besok pada tanggal 24 April 2011 jam 18.00 WIB s.d. selesai dengan rute Tunggul - Paciran.

Kamis, 31 Maret 2011

RAPAT KERJA I

"PAC. GP. ANSOR NU Paciran akan gelar RAKER I besok tanggal 1 April 2011 di PP. Darur Rohman Sendangagung Paciran Lamongan dengan tema: Sejenak Curahkan Pikiran Untuk Hari Esok Yang Lebih Baik," ujar Sahabat Ahmad Farid, Ketua GP. Ansor NU Ancab Paciran.

Sabtu, 26 Maret 2011

HADIRI PELANTIKAN ANSOR, BUPATI LAMONGAN JANJIKAN PERHATIKAN NELAYAN


Lamongan (gp-ansor.org): Bupati Lamongan H. Fadeli akan memberikan perhatian khusus kepada para nelayan di daerah Paciran Lamongan. Hal ini disampaikanya dalam acara Silaturrahim Warga Pantura dan Pelantikan PAC. GP Ansor NU Kec. Paciran lamongan periode 2011-2014 di halaman Kantor MWC NU Paciran, Senin (21/3).
Dalam acara temu warga pantura itu banyak warga yang menyampaikan permintaan kepada Bupati terkait beberapa hal antara lain nelayan, pertanian, kesehatan dan layanan masyarakat.
Terkait dengan persoalan nelayan bupati mengatakan akan memberikan prioritas penuh kepada warga nelayan di daerah Paciran seperti akan dibangunnya pemecah ombak serta pemberian santunan kepada nelayan yang mengalami kecelakaan di laut.
PAC. GP Ansor NU Kec. Paciran lamongan pada periode 2011-2014 ini dipimpin oleh Ahmad Farid (Ketua) dan Imam Fadlli (Sekretaris). Dalam kesempatan itu Bupati juga selamat dan sukses atas pelantikan pengurus baru. Bupati berpesan kepada GP Ansor untuk berperan sebagai penyambung lidah antara pemerintah kabupaten Lamongan dengan masyarakat.
Bupati juga meminta GP Ansor mensinergikan antara program Ansor dengan program pemerintah, terkait dengan pembangunan di Lamongan. Bupati mengatakan, banyaknya jalan yang rusak di lamongan akan kembali di bangun mulai tahun 2011 ini.
Acara ini dihadiri warga masyarakat Pantura Lamongan (Paciran-Brondong), Pengurus PAC. GP. Ansor NU Paciran, Pimpinan Ranting (Desa) Ansor NU se-Kecamatan Paciran dan Ormas dan OKP se-Kecamatan Paciran seperti HTI dan FPI. (nuo/nam)

Senin, 14 Maret 2011

PELANTIKAN

# FORMAT ACARA : SILATURRAHIM WARGA PANTURA & PELANTIKAN PAC. GP ANSOR NU PACIRAN
# TEMA ACARA : MERAJUT INDAHNYA KEBERSAMAAN
# TANGGAL : 20 MARET 2011
# TEMPAT : KANTOR NU MWC PACIRAN
# PEMBICARA : BUPATI LAMONGAN

Kamis, 24 Februari 2011

REVITALISASI 'LAPOR' KECAMATAN


TEMPO Interaktif, Garut - Kementrian Pemuda dan Olahraga saat ini tengah menyiapkan dana sebesar Rp 65 miliar untuk disalurkan ke seluruh Kecamatan di Indonesia. “Bantuan itu langsung diberikan kepada masyarakata dalam bentuk dana block grant,” ujar Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (13/2) malam.

Menurut dia, setiap kecamatan akan mendapatkan jatah dana antara Rp100-300 juta. Dana itu akan dibagikan untuk membiayai pembangunan sarana olahraga, khususnya lapangan terbuka di tingkat kecamatan.

Saat ini banyak diantara lapangan yang berada ditingkat kecamatan tidak diurus dengan baik. Hal itu diakibatkan karena pemerintah setempat tidak memiliki anggaran untuk mengelola lapangan tersebut. “Minimal lapangan itu tidak membahayakan dan multifungsi. Apakah untuk sepak bola, apakah untuk bola voli atau untuk futsal,” ujarnya.

Wafid berharap, revitalisasi sarana dan prasarana ini dapat memunculkan bibit-bibit olahragawan yang handal. Soalnya, selama ini kendala yang paling berat dalam setiap cabang olahraga adalah kurangnya regenarasi atlit.
(Sigit Zulmunir) >>> www.tempointeraktif.com

KEBUN BIBIT RAKYAT (KBR)


TEMPO Interaktif, Bandar Lampung - Kementerian Kehutanan akan menggelontorkan anggaran senilai Rp 500 miliar untuk membeli bibit pohon yang akan digunakan untuk merehabilitasi hutan.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, petani diminta untuk menyemai berbagai bibit pohon-pohon keras kemudian akan diganti. “Mulai sekarang silakan semai biji-bijian tanaman keras. Setiap 50 ribu bibit tanaman keras akan kami bantu Rp 50 juta,” kata Zulkifli Hasan di Lampung, Jumat (23/4).

Menurut Zulkifli langkah itu merupakan bagian dari program gerakan menanam 1 miliar pohon. Nantinya, jutaan bibit pohon yang dibeli dari kelompok tani itu akan ditanam di kawasan hutan lindung yang kondisinya saat ini telah banyak yang rusak. “Tanpa peran masyarakat, pemerintah akan kewalahan menjaga kelestarian hutan yang betitu luas,” katanya.

Para kelompok tani diminta untuk membangun Kebun Bibit Rakyat. Setelah bibit siap tanam, petani di sekitar hutan bisa langsung minta Rp 50 juta ke Dinas Kehutanan. “Tanpa ada pemotongan sepeser pun. Semuanya untuk kesejateraan masyarakat sekitar hutan,” ujarnya.

Politisi Partai Amanat Nasional itu menambahkan, pemerintah akan memberdayakan kelompok tani di sekitar hutan yang telah menerima izin pengelolaan hutan lindung.
Kementerian Kehutanan, kemarin, baru menyerahkan izin pengelolaan hutan lindung seluas 14 ribu hektare untuk 14 kelompok tani. “Nantinya kelompok tani itu diminta untuk menyemai bibit lalu kami bayar dan mereka harus menanam di hutan yang mereka kelola,” katanya.

Kementerian Kehutanan rencananya akan melepas izin pengelolaan hutan lindung seluas 500 ribu hektare. Pelepasan izin kelola hutan lindung itu diyakini bisa menghambat perusakan hutan akibat perambahan.
(Nurochman ) >>> www.tempointeraktif.com

Sabtu, 19 Februari 2011

FOTO RAPAT ANGGOTA GP ANSOR NU RANTING TEPANAS

Suasana Rapat Anggota GP Ansor NU Ranting Tepanas di Musholla At-Taqwa tanggal 18 Pebruari 2011




FENOMENA AMBLESNYA MAKAM GUS DUR


Mukjizat, Makam Gus Dur Ambles Muncul Sinar Terang
Jum’at, 18 Pebruari 2011

Sungguh suatu mukjizat Alloh, walaupun ambles kain kafan utuh dan putih, muncul sinar terang dari dalam. Hujan deras yang mengguyur kota santri Jombang membuat makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ponpes Tebuireng, Jombang, ambles. Yang lebih mengagetkan, jasad presiden keempat itu masih utuh.

Zainul, salah satu petugas keamanan pondok mengatakan, amblesnya makam Gus Dur terjadi tiga hari lalu. Saat itu pengunjung makam Gus Dur sedang tinggi-tingginya. Sudah begitu, hujan deras terus mengguyur kawasan Tebuireng. Akibatnya, makam mantan Ketua PBNU tersebut ambles.
Praktis, kejadian itu membuat penghuni Tebuireng kalang kabut. Mereka beramai-ramai melihat kejadian aneh tersebut. Sebuah lubang akibat gerusan air menganga lebar sehingga menampakkan kain kafan pembungkus tubuh tokoh yang dikenal dengan berbagai anekdotnya ini.

"Subhanallah, kain kafan Gus Dur masih utuh. Putih bersih seperti baru," kata Zainul, Jumat (18/2/2011).

Dia menambahkan, kejadian itu pertama diketahui oleh pedagang asongan yang biasa menjual VCD tentang Gus Dur. Pedagang asongan itu bernama Waldi. “Namanya Pak Waldi, ia melaporkan kejadian itu ke saya yang kebetulan sedang berjaga di pos utara (pos pintu keluar masuk para peziarah),” tambah Zainul.

Zainul menerangkan seketika ia berlari menuju areal makam. Dalam hitungan detik lubang di pusara Gus Dur ini pun segera ditutupi dengan pasir ala kadarnya. Baik penjaga dan pengurus pondok langsung membuat barisan blokade untuk menutupi lubang di pusara Gus Dur. Hal ini dimaksudkan agar peziarah tidak sampai mengambil gambar. Pasalnya, jasad Gus Dur yang sudah setahun lebih dimakamkan masih tetap utuh.

Hanya saja, kabar fenomena langka tersebut terkesan disembunyikan oleh pengurus pondok lainnya. Salah satunya M. Hasan, salah satu penjaga pos utama pondok pesantren Tebu ireng. Bapak kandung dari Zainul, penjaga yang kali pertama menerima laporan amblesnya makam Gus Dur ini menceritakan, dirinya juga ikut menutupi lubang di makam Gus Dur tersebut.

Di bawah guyuran hujan itu dia mengaku bersama empat orang yang lain termasuk anaknya Zainul, melihat sesuatu yang ganjil. “Tapi saya nggak berani cerita, itu bukan wewenang saya,” kilah Hasan.

Hingga saat ini di lokasi makam Gus Dur sudah diberi pembatas. Hal itu dilakukan agar pengunjung tidak menerobos masuk. Selain itu makam yang ambles tersebut sudah di tutup pasir. Bahkan, segunduk pasir masih tersedia di samping makam tersebut



Pasca Ambles

Pasca amblesnya makam KH Abdurahman Wahid atau Gus dur, keluarga besar almarhum tokoh pluralis langsung menggelar rapat internal. Tidak ada yang tahu isi pembahasan rapat bani Hasyim tersebut. Namun dipastikan rapat ini tidak lepas dari amblesnya makam Gus Dur yang berakibat terlihatnya kain kafan yang masih bersih serta utuhnya jasad Presiden RI ke IV tersebut.

Salah satu orang dekat keluarga besar bani Hasyim, Sholahul Am Notobuwono (Gus Aam) membenarkan jika fenomena langka itu sedang dalam pembahasan internal keluarga. "Saya sekarang lagi di Jakarta dan keluarga sedang bahas masalah amblesnya makam Gus Dur," terang Gus Aam yang juga pengasuh ponpes Tambakberas ini, Jumat (18/2/2011).

Gus Aam yang dihubungi via telepon ini juga mengatakan, permasalahan itu sengaja disembunyikan guna mencegah membludaknya kembali para peziarah ke makam Gus Dur.

Tidak hanya itu, amblesnya makam Gus Dur yang bertepatan dengan peringatan maulid nabi, Selasa (15/2) lalu, menurut ketua PC.GP.Ansor Jombang ini sebenarnya telah direspon langsung dua putri Gus Dur.

Inayah dan Alissa telah melihat mendatangi pondok pesantren Tebuireng beberapa jam pasca -amblesnya makam Gus Dur tersebut. "Mbak Inayah sudah datang ke Jombang, disusul Mbak Alissa," tambah Aam mengakhiri pembicaraan.

Kabar tentang kondisi jasad utuh serta kain kafan yang masih putih bersih ternyata telah tersebar ke seantero wilayah. Di kalangan Gusdurian (pengagum Gus Dur) meski masih sedikit terselubung, diakui jika fenomena yang menunjukkan sifat kewalian Gus Dur benar adanya.

"Kami mendengar jika jasad mendiang Gus Dur tidak hanya itu, malah saat ambles, nampak sinar terang muncul dari dalam tanah yang memancar dari jasad beliau (Gus Dur). Dan satu lagi kabar ini sudah menjadi perbincangan hangat di Jakarta," tutur Munasir Huda salah satu Gusdurian yang tinggal di wilayah Diwek ini.

Namun bagi Huda, hal tersebut bukanlah satu kebohongan belaka jika melihat sepak terjang dan perjuangan Gus Dur selama ini. Ditambah kejadian amblesnya makam hingga terlihatnya jasad Gus Dur yang masih utuh bertepatan dengan peringatan maulid nabi.

"Tuhan itu Maha Besar, kalau Tuhan berkehendak apa yang tidak mungkin bisa saja terjadi. Ini menunjukkan sifat kewalian Gus Dur kian kentara," jelas Huda menambahkan.(*)

Jumat, 18 Februari 2011

HAUL KE-1 GUS DUR


Hadirilah...!!! Haul Ke-1 Gus Dur pada Sabtu, 19 Pebruari 2011 jam 08.30 WIB di PP. Sunan Sendang Jambon Sendangduwur, Paciran, Kab. Lamongan yang Insya-Allah akan dihadiri Yenny Wahid (Putri Mendiang Gus Dur).

BERBAGAI POSE GP ANSOR NU PACIRAN





Senin, 14 Februari 2011

FOTO-FOTO RAKER PC GP. ANSOR NU LAMONGAN

Berbagi foto acara Rapat Kerja II PC GP. Ansor NU Kab. Lamongan tanggal 12 s.d. 13 Pebruari 2011 di Villa Asia Jaya Pacet Mojokerto


Sabtu, 05 Februari 2011

KABINET GP. ANSOR NU PACIRAN

STRUKTUR DAN PERSONALIA
PIMPINAN ANAK CABANG GP. ANSOR NU
KECAMATAN PACIRAN
MASA KHIDMAT 2011 – 2013

Ketua : Ahmad Farid, S.Pd. (Paciran)085732451559
Wakil Ketua I : Mundzir, SH. (Dengok)08113317437
Wakil Ketua II : Nur Rohmat, SH. (Semerek)085231823360
Sekretaris : Imam Fadli, S.Ip. (Semerek)085646450703
Wakil Sekretaris : H. Ihlal Fauqi, ST. (Paciran)081332542156
Bendahara : Achnes Asfandi (Sendangagung)085645100098
Wakil Bendahara I : Ahmad Hafidlin (Drajat)081331308973
Wakil Bendahara II : H. Mahfud, S.Pd. (Kemantren)08121766191

1. Lembaga Pendidikan, Kaderisasi dan Ideologi
Ketua : Abdul Kholiq, S.Ag. (Sendangagung)081335050860
Sekretaris : Sukiyanto, S.Pd. (Tunggul)081216084124
2. Lembaga Informasi dan Komunikasi
Ketua : Haryono, SH. (Sendangduwur)085648838874
Sekretaris : Anas Thohir, S.Ag. (Warulor)081332749157
3. Lembaga Dakwah dan Pengembangan Pesantren
Ketua : Moh. Yasin, S.Ag. (Tunggul)081331721446
Sekretaris : Dloni Varia Nada (Sendangduwur)08563131679
4. Lembaga Pemikiran Keislaman
Ketua : Moh. Ali Mahera, A.Ma. (Kranji)081331924242
Sekretaris : Ahmad Mudzakir Hasan (Tepanas)
5. Lembaga Pemberdayaan Ekonomi dan UKM
Ketua : Ahmad Khofif Luthfiyanto, S.E. (Blimbing)085645144885
Sekretaris : Abdullah Hidayat (Paciran)081357631658
6. Lembaga Penanggulangan Bencana
Ketua : Mohammad Yasin (Warulor)082140941041
Sekretaris : Sabri (Sumuran)081331903633
7. Lembaga Energi dan Lingkungan Hidup
Ketua : Nur Rohmat, S.S. (Sendangagung)081332976699
Sekretaris : Faizul Muslimin (Banjaranyar)085731914682
8. Lembaga Pendidikan, Riset dan Teknologi
Ketua : Hudlori, S.Pd. (Sendangagung)081318689387
Sekretaris : Asnan Khumaini, S.Pd. (Paciran)085648532945
9. Lembaga Hukum, dan Hak Asasi Manusia
Ketua : M. Nashiruddin Amin, M.Hum. (Kemantren)08563078595
Sekretaris : Harisuddin, SH. (Warulor)085655414060
10. Lembaga Parisiwisata, Kebudayaan dan Olahraga
Ketua : Sholihin, S.Ag. (Paciran)081331304205
Sekretaris : H. Ahmad Fathul Muhit, S.Ag. (Kemantren)085746850997
11. Lembaga Pertahanan dan Keamanan (ex-officio Satkoryon Banser)
Ketua : Mujiono (Dengok)085645247054
Sekretaris : M. Ali Shodiqin (Paciran)081330393609

•Penasehat : 1. DR. (HC) KH. Abdul Ghofur (PP. Sunan Drajat Banjaranyar)
2. KH. Muhammad Zahidin, MA. (PP. Mazraatul Ulum Paciran)
3. Zainal Arifin, SH. (Kranji)
4. H. Sa’diyin Shomat (Paciran)
5. Drs. Husnul Huda (Paciran)
6. Drs. Ust. Moh. Thohir (Sendangagung)


Ditetapkan di : Paciran
Pada Tanggal : 1 Pebruari 2011

Kamis, 03 Februari 2011

HASIL KONFERANCAB GP ANSOR PACIRAN

Farid Pimpin GP Ansor NU Paciran

Lamongan, NU Online
Konferensi Anak Cabang merupakan forum permusyawaratan tertinggi gerakan Pemuda Ansor di tingkat Kecamatan. Dilaksanakan Senin, 31 Januari 2011 bertempat di Kantor NU Kec. Paciran.

Hadir dalam acara tersebut Khoirul Huda (Ketua GP Ansor Lamongan sekaligus membuka acara), jajaran pengurus MWC NU Kecamatan Paciran antara lain KH. Salim Azhar (Rois Syuriah) dan Khoirul Anwar (Ketua).

Dalam sambutannya, Khoirul Huda mengatakan bahwa GP. Ansor harus merevitalisasi model gerakan yang dilaksanakan terutama dalam bidang kaderisasi, dalam bidang pengabdian masyarakat huda juga mnegharapakan agar kader Ansor di Kecamatan Paciran turut peduli terhadap apa yang dialami para nelayan dan petani pada saat-saat ini, selain itu Huda juga banyak menyinggung tentang keputusan Kongres GP Ansor yang baru dilaksanakan di Surabaya kemarin.

Konferensi Anak Cabang diikuti 11 Pimpinan Ranting (sebutan untuk GP Ansor tingkat Desa) serta 150 Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) se Kecamatan Paciran.

Dalam konferensi tersebut Ahmad Farid yang sebelumnya menjabat sekretaris PAC. GP Ansor Paciran periode sebelumnya, menjadi ketua setelah dua kandidat lainnya Achnes Asfandi (Sendangagung) dan Mundzir (Dengok) terganjal usia persyaratan menjadi seorang ketua yang terdapat dalam PD/PRT (tidak lebih dari 40 tahun).

Dalam konferensi cabang tersebut juga dibahas berbagai macam pokok program selama 3 tahun kedepan antara lain ; penguatan kaderisasi dan kelembagaan, pemberdayaan umat serta advokasi nelayan dan petani sebagai bagian dari pengabdian masyarakat. (mad)

Rabu, 19 Januari 2011

INFO KONFERANCAB



PADA TANGGAL 27 JANUARI 2011 PUKUL 18.00 WIB AKAN DIGELAR KONFERANCAB GP. ANSOR KECAMATAN PACIRAN BERTEMPAT DI KANTOR MWC NU PACIRAN LANTAI 2.

SANG PROKLAMATOR RI

Mulai !
Berhenti !

Pengikut